One Day Seminar: LNG for Indonesia
One Day Seminar LNG for Indonesia merupakan sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Fisika lebih tepatnya Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol ITB yang bekerja sama dnegan PT. Badak NGL.
Kegiatan ini berlangsung pada hari kamis, tanggal 26 Januari 2017, di Aula Barat ITB
Poster Seminar LNG |
Nah para pembicaranya sangat keren, siapa aja.?
1. Dr. Ir. Salis S. Aprilian, M.Sc (President Director & CEO PT. Badak NGL)
2. Ir. Yhenda Permana, M.M., P.E. (Director & COO PT. Badak NGL)
3. Ir. Teten Hadi Rustendi, M.T. (Vice President, CSP & BD
PT. Badak NGL)
PT. Badak NGL)
4. Prof. Dr-Ing Yul Y. Nazaruddin, IPM (Ketua Kelompok Keahlian Intrumentasi dan Kontrol FTI- ITB)
5. Novendri H. Prasetyo, S.T., M.T. (Manager Revenue Development PT. Badak NGL)
6. Dr.-Ing. Ir. Parsaulian I. Siregar (Dosen Program Studi Teknik Fisika FTI-ITB)
Materi-materi yang disampaikan adalah seputar LNG dan terkait PT. Badak
Nah gambar dibawah ini merupakan rundown acara One Day Seminar : LNG for Indonesia
nah untuk materi Introduction nya LNG disampaikan langsung oleh Pak Salis, materi yang sampaikan adalah "The Second Life Cycle of PT. Badak"
materi yang kedua disampaikan oleh Pak Yhenda yakni "PT. Badak NGL as A World Class Company", beberapa materi yang saya tangkap:
PT. Badak berdiri pada tahun 1973, dan meraih Penghargaan dibeberapa kategori,
terus terkait apakah dikota maju menggunakan LNG hanya untuk energy saja?, ternyata tidak, namun bisa diolah kedalam bentuk lain.
PT. Badak pada tahun 2001 pernah mengirimkan 400 Kapal/tahun untuk mengangkut LNG, dan termasuk rekor yang besar, ada sedikit pengetahuan bahwa harga minyak mentah kurang lebih 100 USD/barel, dan harga LNG yang pernah dijual PT. Badak adalah 16 USD/MMBTIU, namun sekarang dijual dengan harga 5-7 USD/MMBTIU
Pak Yhenda juga memaparkan bahwa PT. Badak juga akan membuat sebuah Solar Power Plant & Wind Turbine Plant, serta membuat LNG Converter Kit for Vehicle.
Nah ada yang menurut saya paling berkesan dari yang disampaikan Pak Yhenda dengan memberikan sebuah gambar hal-hal sepele seperti Gunting, Potongan Kuku, Steples, Lem, lalu Pak Yhenda memberikan statement sepert ini:
Kalau orang Indonesia tanya kepada anaknya, "Le kalau besar mau JADI apa?"
Kalau orang Cina tanya kepada anaknya, "Le kalau besar mau JUAL apa?"
Kalau orang Jepang dan Korea tanya kepada anaknya, "Le kalau besar mau BUAT apa?"
nah dari kalimat tersebut saya jadi berpikir benar juga, barang yang kita pakai apapun hingga yang melekat pada tubuh kita hanya MEMBELI, jarang atau bahkan belum banyak Produk Indonesia yang kita gunakan, bahkan dulu Ka-lab.Indi saya pernah bilang, hingga peniti pentul pun itu bukan buatan Indonesia,
agak miris..................ehm
Harga untuk Operasional PT. Badak mendapatkan rekor karena hanya 50 Sen/MMBTIU, kalau saya ga salah tangkap hehe, dan ternyata PT. Badak dalam satu tahun belum pernah trip sama sekali.
Terakhir yang disampaikan Pak Yhenda asal kata PT. Badak adalah dari "Lapangan Muara Badak", jangan keliru ya hehe, nanti dikira gara-gara Indonesia punya badak wkwkwkw.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Pak Novendri, nah kalau materi kali ini seputar teknisnya nih, yakni "LNG Processing"
Tahapan LNG secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Treating Unit yang berlangsung pada Plant 1 dan 2
2. Fractionation Unit yang berlangsung pada Plant 3
3. Refrigeration Unit yang berlangsung pada Plant 4
4. Liquefaction Unit yang berlangsung pada Plant 5
sebelum masuk materi Pak Novendri menjelaskan istilah trip, yang artinya adalah sebuah sistem mengalami gangguan hingga menyebabkan shutdown system bukan dengan sengaja.
Istilah process train merupakan Rangkaia proses LNG dari depan hingga belakang
tambahan pengetahuan bahwa kilang LNG FREEPORT membutuhkan energy hingga 700 MW, sedangkan P. Badak hanya 70-80 MW.
Bagian tahapan LNG adalah:
1. Plant 1 bertujuan menghilangkan CO2 dan Sulfur
2. Plant 2 bertujuan menghilangkan kandungan air H2O dan Mercury
3. Plant 3 bertujuan memisahkan komponen-komponen gas alam
4. Plant 4 bertujuan menyediakan pendinginan
5. Plant 5 bertujuan memproses pencairan gas menjadi LNG (Jantungnya kerjaan)
Kenapa harus memisahkan CO2....??? karena dapat menjadi pembuntu di peralatan.
Standar yang dipakai bahwa kandungan CO2 harus < 50 ppm sedangkan sulfur harus < 4 ppm
Pengikatan CO2 menggunakan Bahan Amine
berlanjut ketika ada H2O maka di proses pembekuan akan terjadi masalah, maka standar H2O harus < 0,5 ppm, sedangkan mercury harus < 0 ppm
Tipe teknologi untuk dehydration adalah tipe 3A, 4A, 5A, 13A
Di Plant 3 pemisahan komponen (destilasi)
LNG = metan, etan, propan, & butan yakni C1-C4
Di plant 4 - plant 5
ada istilah CNG : Compress Naturak Gas,
40% cost pada saat proses pencairan gas ke LNG
MHE (Main Cryogenic Heat Exchanger), proses nya refigerant ==> gas ==> refrigerant
Materi selanjuntya disampaikan oleh Pak Yul terkait IK, kemudian dilanjutkan olehmateri Pak Saul terkait Custody Transfer, dan Materi terakhir disampaikan oleh Pak Teten terkait LNG Business Chalenger and Development for LNG Industry
nah mungkin terkait beberapa hal yang disampaikan, sedangkan ini foto-foto saat seminar berlangsung
dan yang keren peserta yang daftar online dapat goody bag yang isinya ini nih hehe, tas kaliber, topi badak, FD toshiba 8GB, kalau yang nanya atau yang jawab dapat power bank, bahkan doorprize ada yang dapat samsung hem
nah mungkin itu dulu, jika nanti ada yang mau diskusi LNG kta bahas bareng
Semoga bermanfaat
AP
Semoga bermanfaat
AP
Comments
Post a Comment