Cara Membaca Resistor dengan Kode Angka

Assalamuaikum

kalau kemarin tentang baca warna resistor, sekarang mau nyoba ke SMD nieh, gimana ya cara bacanya?

check this out...!!!


Resistor SMD bukanlah barang langka lagi, sebab saat ini kita sering menemuinya. Di rangkaian handphone, DVD, MP3 player, tv, mini compo, bahkan alat elektronika industri sudah duluan menggunakannya, seperti VSD(variable speed drive) atau inverter, monitor touchpanel, PLC, servopack, power supply, termasuk alat tester semacam multimeter digital dan fluke meter. Karena dengan menggunakannya, rangkaian menjadi lebih simple, murah, dan efisien. Sebab selain ukuran komponennya memang lebih kecil, pemasangannya juga lebih gampang dan dapat dipasang dual layer secara berhadapan.

Sebelum lanjut ke cara pembacaan, baiknya kita ulas singkat tentang resistor SMD itu sendiri. SMD merupakan singkatan dari surface mounted device, yang kurang lebih artinya komponen yang menempel di permukaan sisi solder. Berbeda dengan resistor biasa yang memiliki kaki dimana komponen berada disisi sebaliknya dari bidang solder, hanya kakinya saja yang menembus PCB dan terkena timah solder. Ada 2 bentuk resistor SMD yang sering digunakan, kotak dan silinder. Bentuk silinder hampir sama dengan resistor biasa hanya saja bentuknya lebih kecil dan tidak memiliki kaki, untuk cara membacanya sama seperti resistor biasa menggunakan pita warna.
Resistor SMD bentuk kotak, memiliki beberapa teknik cara membaca kodenya. Diantaranya:
  1. Teknik 3 digit, dimana digit 1 dan 2 mewakili nilai resistansi sedang digit ketiga mewakili nilai pangkat 10. Sebagai contoh gambar paling atas tertulis 213; terbaca 21kΩ didapat dari 21x103 = 21x1000= 21000Ω atau 21kΩ, tapi ada juga yang memakai kode ini: 2R2; terbaca 2,2Ω. Selain itu ada juga kode 068; artinya 0,068Ω. Resistor jenis ini memiliki toleransi 5%. 
  2. Teknik 4 digit, dimana digit 1, 2 dan 3 mewakili nilai resistansi sedang digit terakhir/digit 4 mewakili nilai pangkat 10. Sebagaimana teknik 3 digit kalau tercetak 1001; berarti 100x101 = 100x10=1000Ω atau 1kΩ. Ada juga yang tercetak R156; berarti bernilai 0,156Ω. Resistor ini memiliki toleransi 1%. 
  3. Teknik EIA-96, terdiri 3 digit hanya saja cara membacanya memerlukan tabel kode. Dimana digit 1 dan 2 merupakan kode nilai resistansi sedang digit 3 merupakan kode faktor pengali. Tabel kodenya sebagai berikut:

Tabel Kode Nilai Resistansi


 
 
Tabel Kode Faktor Pengali

Huruf
Faktor Pengali
A
1
B atau H
10
C
100
D
1000
E
10000
F
100000
Z
0.001
Y atau R
0.01
X atau S
0.1


Contoh:
  • 01A = 100x1 = 100Ω
  • 38C = 243x100 = 24300Ω atau 24k3Ω
  • 95Z = 953x0.001 = 0.953Ω
Selain dengan menggunakan sistem kode warna, resistor juga ditentukan dengan kode angka yang terdapat pada badan resistor tersebut. Jenis yang menggunakan kode angka tersebut adalah jenis resistor wirewound dengan daya 5 watt keatas, resistor SMD, dan lain-lain.

Berikut contoh nilai dari resistor SMD yang menggunakan kode angka:

Dari gambar diatas terlihat bahwa untuk menghitung nilai resistor yang menggunakan kode angka adalah sangat mudah, contohnya:

"102 = 10 * 100 Ω = 1000 Ω = 1 kΩ atau ditambahan dua nol di belakangnya"

pada resistor yang nilainya dibawah 1000 Ω atau 1 kΩ, nilainya ditulis hanya dengan angka saja, misalnya resistor 100 Ω, maka ditulisnya 100 saja, yang artinya 10*1= 10 Ω.


Untuk teman-teman yang pingin dapat tips seputar presentasi, visualisasi data, dan infografis
Bisa berkunjung yang ke web ane


sekian semoga bermanfaat
AP





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Membaca Kode Warna Resistor

Hukum Hewan Percobaan, Ust. Shiddiq Al Jawi